Berita Utama

cara duduk interview yang baik dan benar

Proses wawancara kerja merupakan tahap penting dalam mencari pekerjaan yang tidak boleh dianggap enteng. Tidak hanya kemampuan dan kualifikasi yang diperlukan, tetapi juga bagaimana Anda berinteraksi dengan pewawancara. Salah satu aspek yang sering terlupakan adalah cara duduk yang baik dan benar selama wawancara.

Bagaimana Anda duduk selama wawancara dapat memberikan kesan yang kuat tentang sikap, keteraturan, dan profesionalisme Anda. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara duduk yang baik dan benar selama wawancara, mulai dari persiapan sebelum wawancara hingga tindakan saat di kursi wawancara.

Persiapan Sebelum Wawancara

Sebelum menghadiri wawancara, persiapkan diri Anda dengan baik. Pelajari tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Peroleh informasi tentang misi, visi, nilai-nilai, dan budaya perusahaan tersebut. Dengan pengetahuan yang cukup, Anda akan lebih percaya diri dan dapat memberikan jawaban yang relevan.

Mempelajari Perusahaan dan Posisi yang Dilamar

Sebelum wawancara, penting untuk mempelajari perusahaan yang akan Anda lamar. Pelajari tentang sejarah perusahaan, produk atau layanan yang mereka tawarkan, dan juga tentang industri tempat perusahaan beroperasi. Selain itu, luangkan waktu untuk memahami posisi yang Anda lamar. Perhatikan tanggung jawab dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.

Menyesuaikan Diri dengan Budaya Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda. Penting untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan yang Anda lamar. Tinjau nilai-nilai dan norma yang dijunjung tinggi oleh perusahaan tersebut. Jika Anda dapat menunjukkan kesesuaian nilai-nilai Anda dengan nilai-nilai perusahaan, Anda akan memberikan kesan yang baik kepada pewawancara.

Pakaian yang Tepat

Pakaian yang Anda kenakan selama wawancara juga penting. Pastikan Anda mengenakan pakaian yang rapi, sesuai dengan budaya perusahaan. Meskipun setiap perusahaan memiliki aturan berbeda dalam hal pakaian, tetapi berpenampilan profesional selalu menjadi pilihan yang aman.

Menyesuaikan Pakaian dengan Budaya Perusahaan

Sebelum memutuskan pakaian yang akan Anda kenakan, perhatikan budaya perusahaan yang Anda lamar. Beberapa perusahaan mungkin memiliki dress code yang lebih formal, sementara yang lain lebih santai. Jika Anda tidak yakin, lebih baik memilih pakaian yang lebih formal daripada terlalu santai. Pakaian yang rapi dan profesional akan memberikan kesan yang baik kepada pewawancara.

Perhatikan Detail Pakaian

Selain memilih pakaian yang tepat, perhatikan juga detail pakaian Anda. Pastikan pakaian Anda bersih, terlalu longgar, atau terlalu ketat. Rambut dan kuku juga harus terawat dengan baik. Jika Anda menggunakan aksesori, pastikan mereka tidak terlalu mencolok atau mengganggu perhatian.

Sikap Tubuh yang Tepat

Selama wawancara, sikap tubuh Anda dapat memberikan kesan yang kuat. Duduk dengan tegap dan jaga postur tubuh Anda agar terlihat percaya diri. Hindari bersandar terlalu jauh atau terlalu dekat dengan meja. Jaga kontak mata dengan pewawancara dan perhatikan ekspresi wajah mereka. Hal ini menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan Anda dalam wawancara.

Menjaga Postur Tubuh yang Tepat

Postur tubuh yang baik adalah kunci untuk duduk dengan nyaman dan memberikan kesan yang baik. Duduk dengan punggung lurus, bahu rileks, dan jaga kepala Anda tegak. Hindari bersandar terlalu jauh atau terlalu dekat dengan meja. Pastikan kaki Anda juga berada di posisi yang nyaman, dengan kaki rata di lantai atau sedikit bersilangan.

Menggunakan Bahasa Tubuh yang Terbuka

Bahasa tubuh Anda juga dapat berbicara lebih dari kata-kata Anda. Selama wawancara, pastikan Anda menggunakan bahasa tubuh yang terbuka dan mengindikasikan ketertarikan dan keterlibatan. Jaga kontak mata dengan pewawancara, tunjukkan senyuman yang ramah, dan gunakan gerakan tangan yang sopan untuk menekankan poin-poin penting.

Menemukan Posisi Duduk yang Nyaman

Pemilihan posisi duduk yang nyaman juga penting selama wawancara. Pilih posisi duduk yang tidak terlalu cenderung ke belakang atau terlalu maju ke depan. Duduk dengan tegap dan letakkan kaki dengan nyaman di lantai. Jika kursi memiliki lengan, gunakan dengan bijak untuk memberikan kesan tata krama yang baik.

Menyesuaikan Posisi Duduk dengan Meja

Jika meja yang digunakan dalam wawancara Anda cukup rendah, pastikan Anda tidak terlalu cenderung ke depan atau terlalu jauh dari meja. Cobalah untuk menemukan posisi duduk yang nyaman dan seimbang, sehingga Anda dapat dengan mudah berinteraksi dengan pewawancara dan mengakses dokumen atau catatan yang mungkin Anda butuhkan selama wawancara.

Menggunakan Lengan Kursi dengan Bijak

Jika kursi yang Anda duduki memiliki lengan, gunakan dengan bijak. Jangan bersandar terlalu kuat pada lengan kursi, karena dapat memberikan kesan kurang profesional. Gunakan lengan kursi untuk memberikan sedikit dukungan pada lengan Anda, tetapi jangan terlalu bergantung padanya. Jaga sikap tubuh yang tegap dan percaya diri.

Menjaga Ekspresi Wajah yang Tepat

Selain sikap tubuh, ekspresi wajah Anda juga dapat memberikan kesan yang kuat. Jaga senyuman yang ramah dan sopan sepanjang wawancara. Hal ini menunjukkan sikap positif dan keramahan Anda sebagai calon karyawan. Hindari ekspresi wajah yang terlalu tegang atau terlalu santai, karena dapat memberikan kesan yang salah.

Menggunakan Ekspresi Wajah yang Sopan

Ekspresi wajah Anda adalah cerminan dari sikap dan emosi Anda. Selama wawancara, gunakan ekspresi wajah yang sopan dan ramah. Jaga senyuman yang ramah dan tunjukkan ketertarikan Anda dengan menganggukkan kepala atau mengangkat alis secara ringan saat pewawancara berbicara. Hindari mengernyitkan kening atau menggeliatkan mata, karena dapat memberikan kesan negatif.

Mengontrol Ekspresi Wajah saat Mendengarkan

Selama wawancara, penting untuk memberikan perhatian penuh kepada pewawancara. Jaga ekspresi wajah yang menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan saat mereka berbicara. Gunakan bahasa tubuh Anda untuk menunjukkan bahwa Anda sedang mendengarkan dengan baik, seperti menganggukkan kepala atau sesekali mengangkat alis secara ringan. Hindari ekspresi wajah yang menunjukkan kebosanan atau ketidakpedulian.

Berkomunikasi dengan Baik

Menjaga komunikasi yang baik selama wawancara merupakan kunci keberhasilan. Dengarkan pertanyaan dengan seksama dan berikan jawaban yang relevan dan jelas. Jangan ragu untuk meminta klarifikasi jika ada pertanyaan yang tidak Anda pahami. Berikan penjelasan dengan singkatdan jelas, serta hindari penggunaan kata-kata yang ambigu. Berikut adalah beberapa tips untuk berkomunikasi dengan baik selama wawancara:

Mendengarkan dengan Seksama

Saat pewawancara mengajukan pertanyaan, dengarkan dengan seksama. Jangan terburu-buru memberikan jawaban sebelum Anda benar-benar memahami pertanyaan tersebut. Jika Anda tidak yakin, mintalah klarifikasi atau ajukan pertanyaan balik untuk memastikan pemahaman Anda terhadap pertanyaan tersebut. Menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan seksama akan memberikan kesan bahwa Anda adalah kandidat yang berkomitmen dan perhatian terhadap detail.

Berikan Jawaban yang Relevan

Ketika memberikan jawaban, pastikan jawaban Anda relevan dengan pertanyaan yang diajukan. Fokuslah pada poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan dan kaitkan dengan pengalaman atau kualifikasi yang Anda miliki. Jangan terlalu panjang lebar dalam memberikan jawaban, tetapi juga jangan terlalu singkat sehingga pewawancara tidak mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Berikan contoh konkret atau ilustrasi yang mendukung jawaban Anda untuk memberikan kejelasan.

Gunakan Bahasa yang Jelas dan Tepat

Saat berbicara, gunakan bahasa yang jelas dan tepat. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau terlalu teknis, terutama jika pewawancara bukan dari latar belakang yang sama dengan Anda. Sampaikan ide dan gagasan Anda dengan jelas dan terstruktur. Selain itu, hindari penggunaan kata fillers seperti “uhm” atau “eh” yang dapat mengganggu alur percakapan dan memberikan kesan kurang percaya diri.

Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung

Bahasa tubuh Anda juga dapat mengkomunikasikan pesan yang kuat. Selama wawancara, gunakan gerakan tangan yang sopan untuk menekankan poin-poin penting. Jaga kontak mata dengan pewawancara untuk menunjukkan keterlibatan dan kepercayaan diri. Jangan menutup diri dengan posisi tubuh yang tertutup, seperti menyilangkan lengan atau mengunci jari-jari tangan. Gunakan bahasa tubuh yang terbuka dan mengindikasikan sikap yang positif dan antusias.

Berikan Jawaban yang Spesifik dan Terukur

Sebisa mungkin, berikan jawaban yang spesifik dan terukur. Hindari jawaban yang umum atau ambigu yang tidak memberikan informasi yang cukup kepada pewawancara. Daripada mengatakan “Saya memiliki pengalaman dalam manajemen proyek”, lebih baik katakan “Saya telah memimpin tim dalam menyelesaikan proyek XYZ yang berhasil mengurangi biaya operasional perusahaan sebesar 20% dalam waktu 6 bulan”. Jawaban yang spesifik dan terukur akan memperkuat klaim Anda dan memberikan kesan bahwa Anda memiliki pemahaman yang mendalam tentang pekerjaan yang Anda lamar.

Mengendalikan Nervosisme

Wawancara kerja sering kali membuat orang merasa gugup dan cemas. Namun, penting untuk mengendalikan nervosisme tersebut. Tarik napas dalam-dalam sebelum wawancara dimulai dan cobalah untuk rileks. Ingatlah bahwa pewawancara juga manusia biasa, dan mereka mengerti jika Anda sedikit gugup. Jaga ketenangan dan kesabaran dalam menjawab pertanyaan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengendalikan nervosisme selama wawancara:

Latihan Sebelumnya

Latihan sebelumnya dapat membantu mengurangi tingkat nervosisme Anda. Persiapkan beberapa pertanyaan umum yang sering muncul dalam wawancara dan latihlah menjawabnya dengan percaya diri. Anda juga dapat meminta bantuan dari teman atau keluarga untuk melakukan simulasi wawancara. Semakin sering Anda berlatih, semakin nyaman Anda akan menjadi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan wawancara.

Menggunakan Teknik Relaksasi

Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam-dalam atau meditasi dapat membantu mengendalikan nervosisme Anda. Sebelum wawancara dimulai, cari tempat yang tenang dan nyaman, lalu tarik napas dalam-dalam secara perlahan dan hembuskan secara perlahan pula. Fokuskan perhatian Anda pada pernapasan Anda dan rasakan tubuh Anda menjadi lebih rileks. Teknik ini dapat membantu meredakan kecemasan dan memberikan ketenangan saat menghadapi wawancara.

Visualisasi Positif

Visualisasi positif adalah teknik mental yang melibatkan membayangkan diri Anda sukses dalam wawancara. Bayangkan suasana wawancara yang positif, Anda memberikan jawaban yang baik, dan pewawancara terkesan dengan kualifikasi dan kepribadian Anda. Visualisasikan diri Anda tenang, percaya diri, dan berhasil melewati wawancara dengan baik. Teknik ini dapat membantu menggantikan pikiran negatif dengan pikiran positif, dan memberikan kepercayaan diri yang lebih besar.

Berfokus pada Kesempatan

Alihkan fokus Anda pada kesempatan yang diberikan oleh wawancara ini. Lihat wawancara sebagai kesempatan untuk menunjukkan kualitas dan kemampuan Anda kepada pewawancara. Ingatlah bahwa Anda telah melewati tahap seleksi sebelumnya dan perusahaan tertarik untuk mengenal Anda lebih jauh. Melihat wawancara sebagai kesempatan, bukan sebagai ancaman, akan membantu mengurangi tingkat nervosisme Anda.

Memperhatikan Bahasa Tubuh Pewawancara

Selama wawancara, perhatikan juga bahasa tubuh pewawancara. Hal ini dapat memberikan petunjuk tentang apa yang mereka pikirkan tentang Anda. Jika mereka terlihat tertarik dan antusias, itu adalah tanda yang baik. Namun, jika mereka terlihat tidak sabar atau tidak tertarik, cobalah untuk meningkatkan daya tarik Anda dengan memberikan jawaban yang lebih menarik. Berikut adalah beberapa petunjuk bahasa tubuh pewawancara yang perlu Anda perhatikan:

Kontak Mata

Kontak mata adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang penting. Jika pewawancara menjaga kontak mata dengan Anda sepanjang wawancara, itu menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan mereka terhadap Anda sebagai calon karyawan. Jaga kontak mata dengan pewawancara secara wajar dan alami. Hindari menatap terlalu lama atau mengalihkan pandangan terlalu sering, karena hal ini dapat memberikan kesan yang salah.

Ekspresi Wajah

Perhatikan ekspresi wajah pewawancara selama wawancara. Jika mereka terlihat antusias, senang, atau tertawa, itu adalah tanda yang baik. Ini menunjukkan bahwa mereka positif terhadap Anda dan mungkin tertarik untuk melanjutkan proses seleksi. Namun, jika mereka terlihat tegang atau tidak bersemangat, cobalah untuk meningkatkan daya tarik Anda dengan memberikan jawaban yang lebih menarik dan menunjukkan sikap yang positif.

Bahasa Tubuh Terbuka

Bahasa tubuh yang terbuka menunjukkan bahwa pewawancara terbuka dan menerima Anda sebagai calon karyawan. Perhatikan apakah mereka menghadap langsung kepada Anda, memberikan senyuman, atau menggunakan gerakan tangan yang terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki minat dan keterlibatan dalam percakapan dengan Anda. Jika mereka terlihat tertutup atau menggunakan bahasa tubuh yang tertutup, cobalah untuk merespon dengan bahasa tubuh yang terbuka untuk menciptakan koneksi yang lebih baik.

Bertanya dengan Bijak

Saat pewawancara memberikan kesempatan kepada Anda untuk bertanya, manfaatkan kesempatan inidengan bijak. Ajukan pertanyaan yang relevan dan menunjukkan minat Anda terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Pertanyaan tersebut juga dapat memberikan kesan bahwa Anda telah melakukan riset dan tertarik untuk berkontribusi dalam perusahaan. Berikut adalah beberapa tips untuk bertanya dengan bijak selama wawancara:

Pertimbangkan Pertanyaan yang Telah Diajukan

Sebelum mengajukan pertanyaan, pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan selama wawancara. Pastikan pertanyaan yang Anda ajukan tidak berulang atau telah dijawab sebelumnya. Jika ada informasi yang belum jelas atau Anda ingin mendapatkan klarifikasi lebih lanjut, Anda dapat mengajukan pertanyaan yang relevan dengan topik yang sedang dibahas.

Ajukan Pertanyaan yang Menunjukkan Minat Anda

Ajukan pertanyaan yang menunjukkan minat Anda terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Misalnya, Anda dapat bertanya tentang peluang pengembangan karir di perusahaan, program pelatihan yang tersedia, atau proyek-proyek menarik yang sedang berlangsung. Pertanyaan semacam ini menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan tertarik untuk berkontribusi dalam perusahaan.

Berfokus pada Aspek Positif

Saat bertanya, berfokuslah pada aspek positif tentang perusahaan. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang terlalu fokus pada manfaat pribadi, seperti gaji atau tunjangan. Lebih baik bertanya tentang bagaimana Anda dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan, atau bagaimana perusahaan memberikan dukungan untuk pengembangan karir karyawan mereka.

Minta Pendapat atau Saran

Jika Anda ingin mendapatkan perspektif atau saran dari pewawancara, Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti “Berdasarkan pengalaman Anda, apa yang paling penting untuk sukses dalam peran ini?” atau “Apakah ada nasihat yang ingin Anda berikan kepada calon karyawan?”. Pertanyaan semacam ini menunjukkan bahwa Anda terbuka untuk belajar dan siap untuk menjadi karyawan yang sukses.

Menutup Wawancara dengan Baik

Menutup wawancara dengan baik juga penting untuk memberikan kesan yang baik tentang diri Anda. Ucapkan terima kasih kepada pewawancara atas kesempatan yang diberikan. Sampaikan juga bahwa Anda tertarik dengan posisi tersebut dan berharap untuk mendapatkan kabar baik dari perusahaan. Jangan lupa untuk melepas senyuman yang sopan dan meminta izin sebelum meninggalkan ruangan. Berikut adalah beberapa tips untuk menutup wawancara dengan baik:

Ucapkan Terima Kasih

Sampaikan ucapan terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada Anda. Berikan apresiasi kepada mereka yang telah meluangkan waktu untuk melakukan wawancara dan mendengarkan Anda. Ucapan terima kasih yang tulus akan memberikan kesan yang positif tentang sikap Anda sebagai calon karyawan.

Ekspresikan Minat Anda terhadap Posisi

Sampaikan bahwa Anda tertarik dengan posisi yang Anda lamar dan percaya bahwa Anda dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan. Tunjukkan antusiasme Anda terhadap tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh posisi tersebut. Pewawancara ingin melihat bahwa Anda benar-benar tertarik dan bersemangat untuk bekerja di perusahaan mereka.

Sampaikan Harapan Anda

Sebelum Anda meninggalkan ruangan, sampaikan harapan Anda untuk mendapatkan kabar baik dari perusahaan. Misalnya, Anda dapat mengatakan “Saya sangat berharap untuk mendengar hasilnya dan berharap dapat bergabung dengan tim Anda”. Ini menunjukkan bahwa Anda berharap untuk melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya dan siap untuk melangkah ke jenjang berikutnya dalam proses rekrutmen.

Melepas Senyuman dan Meminta Izin

Sebelum meninggalkan ruangan, jangan lupa untuk melepas senyuman yang sopan kepada pewawancara. Ini menunjukkan sikap yang sopan dan ramah. Selain itu, jangan lupa untuk meminta izin sebelum meninggalkan ruangan, seperti “Terima kasih kembali atas kesempatannya. Bolehkah saya meninggalkan ruangan?”. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghormati waktu dan ruang mereka.

Dalam rangka mencapai kesuksesan dalam wawancara kerja, cara duduk yang baik dan benar merupakan salah satu faktor penting yang harus Anda perhatikan. Dengan mengikuti panduan lengkap ini, Anda akan mampu memberikan kesan yang positif dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Ingatlah bahwa wawancara merupakan kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan kualitas dan kemampuan Anda, jadi manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Keberhasilan dalam wawancara kerja tidak hanya bergantung pada kualifikasi dan pengalaman Anda, tetapi juga pada bagaimana Anda berinteraksi dengan pewawancara. Cara duduk yang baik dan benar selama wawancara dapat memberikan kesan yang positif dan menunjukkan sikap yang profesional. Dalam artikel ini, kami telah memberikan panduan lengkap tentang cara duduk yang baik dan benar selama wawancara, mulai dari persiapan sebelum wawancara hingga tindakan saat di kursi wawancara.

Sebelum menghadiri wawancara, penting untuk melakukan persiapan yang matang. Pelajari tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar, dan sesuaikan diri dengan budaya perusahaan. Pakaian yang Anda kenakan juga harus sesuai dengan budaya perusahaan. Selama wawancara, jaga sikap tubuh yang baik dengan duduk tegap dan menjaga kontak mata dengan pewawancara. Pilih posisi duduk yang nyaman dan gunakan bahasa tubuh yang mendukung. Selain itu, berkomunikasilah dengan baik dengan mendengarkan pertanyaan dengan seksama, memberikan jawaban yang relevan, dan menggunakan bahasa yang jelas dan tepat.

Untuk mengatasi nervosisme, latihlah diri Anda sebelumnya dan gunakan teknik relaksasi. Selama wawancara, perhatikan juga bahasa tubuh pewawancara untuk mendapatkan petunjuk tentang apa yang mereka pikirkan tentang Anda. Jika Anda diberi kesempatan untuk bertanya, ajukan pertanyaan yang relevan dan menunjukkan minat Anda terhadap perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Terakhir, tutuplah wawancara dengan baik dengan mengucapkan terima kasih, mengekspresikan minat Anda terhadap posisi, dan meminta izin sebelum meninggalkan ruangan.

Dengan mengikuti panduan lengkap ini, Anda akan dapat meningkatkan peluang Anda untuk berhasil dalam wawancara kerja. Ingatlah untuk tetap tenang, percaya diri, dan menunjukkan sikap yang baik selama wawancara. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam mencapai kesuksesan dalam mencari pekerjaan yang diinginkan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button